SET.DPRD – Jejeng Zainal Muttaqin, MSi adalah Ketua Fraksi PKB dan Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tasikmalaya. Dia aktif dalam berbagai organisasi.
Jejeng sebelum menjadi anggota DPRD pernah menjadi Ketua Cabang PMII, Sekretaris PC GP Ansor dan Sekretaris DPD KNPI Kabupaten Tasikmalaya. Saat ini, di Partai Kebangkitan Bangsa diamanahi sebagai Sekretaris Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya.
Saat ditanya berkaitan motivasinya berorganisasi, Jejeng menjawab pendek saja. “Berorganisasi itu belajar. Belajar mengembangkan diri untuk lebih baik dan bersama-sama menjadi lebih bermanfaat,” ujar tokoh muda ini.
Sampai saat ini, baik secara formal ataupun informal, sering berkumpul berdiskusi dengan teman-teman organisasinya tersebut.
“Alhamdulillah, silaturrahmi dengan sahabat-sahabat di mana saya dulu aktif tetap terjaga dengan baik. Silaturahmi penting, dari obrolan dan diskusi, saya jadi tahu perkembangan yang ada dari berbagai perspektif, apa menjadi kekurangan dan apa yang harus diperkuat dalam kebijakan” ujar dia.
Sebagai anggota Komisi III Bidang Infrastruktur dan Anggota Badan Anggaran (Banggar), dia senantiasa mendorong pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tasikmalaya menjadi salah satu prioritas. Kabupaten Tasikmalaya luas dan kaya akan potensi sumber daya alam dan pariwisata yang untuk pengembangannya memerlukan ketersediaan infrastruktur yang memadai.
“Pembangunan infrastruktur itu sangat diperlukan untuk mobilitas orang dan barang, kebutuhan dan pelayanan dasar. Pembangunan infrastruktur akan berdampak secara ekonomi dan kesejahteraan dengan tersedianya aksesibilitas masyarakat untuk keperluan di berbagai bidang,” kata dia.
Diakui saat ini, untuk merealisasikan pembangunan infrastruktur dibutuhkan anggaran yang besar sementara kemampuan keuangan Daerah Kabupaten Tasikmalaya masih terbatas.
“Dalam hal ini, bahwa pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tasikmalaya masih sangat membutuhkan keberpihakan kebijakan melalui Banprov dan DAK dari pemerintah pusat,” ujar Jejeng.
Sementara anggaran murni dari APBD terbatas karena harus pula untuk meng-cover kebutuhan lain yang sama pentingnya seperti pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. “Harus ada skema yang terukur dan konsisten untuk merealisasikan kebutuhan pembangunan misalnya; Jalan Lingkar, Pasar dan Terminal di Singaparna.
Kebutuhan anggarannya yang besar maka harus dicarikan sumber pembiayaan yang lain misal dengan memanfaatkan atau menjual asset Pemkab di wilayah Kota Tasikmalaya yang tidak produktif, pembiayaan hutang kepada pemerintah pusat atau dengan realisasi secara bertahap sesuai dengan kemampuan yang ada, tetapi harus dilakukan secara konsisten.
Selain itu, Jejeng ZM mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tasikmalaya harus pula memperhatikan aspek pemerataan dan keadilan. Tidak boleh ada kesenjangan pembangunan antar wilayah.
Jejeng Zainal Muttaqin, M.Si adalah politisi muda kelahiran 08 Januari 1979. Dia menyelesaikan S1 di Fakultas Syariah IAIC Cipasung dan S2 diselesaikannya di STIA Tasikmalaya.
Di luar kesibukannya di DPRD dan PKB, Jejeng ZM mengatakan kalau dia senang berkumpul dengan teman-temannya di organisasi. Saat senggang, Jejeng ZM mengatakan dia suka bersepeda.
“Tapi bersepedanya tidak serius dan jauh-jauh. Saya bersepadanya yang dekat-dekat saja, itu pun dengan anak. Olahraga sekalian membersamai anak. Tetap menjaga keeratan hubungan dengan anak dan keluarga sebagaimana juga berupaya menjaga silaturahmi dengan teman-teman di organisasi,” ujar tokoh muda ini. (ujg) (sumber-Radartasik.id)