SET.DPRD – H Cecep Ruhimat, anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya terus berupaya mendorong peningkatan infrastruktur dan pembangunan pertanian di Kabupaten Tasikmalaya melalui Komisi III.
“Semua program kerja di komisi (Komisi III), saya dorong saja selama itu untuk masyarakat Kabupaten Tasikmalaya,” kata Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Tasikmalaya ini.
Termasuk, saat ini, H Cecep Ruhimat akrab disapa HCR bersama kolega di legislatif, tengah fokus membuat Perda Perhubungan dan lainnya. Itu menjadi salah satu fokus Komisi III.
“Termasuk terus menginstruksikan anggota dewan Fraksi Partai Gerindra untuk terus berjuang mendorong berbagi pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya, termasuk daerah pemilihannya, walaupun tersendat,” kata HCR, yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Tasikmalaya ini.
Khusus di daerah pemilihannya, yaitu daerah pemilihan II, meliputi Kecamatan Leuwisari, Padakembang, Sukaratu, Cisayong, Sukahening dan Rajapolah, HCR juga terus berupaya mendorong akses pembangunan untuk pariwisata. Seperti pembangunan pariwisata Curug Badak di Kecamatan Cisayong. “Itu saya terus dorong realisasi infrastruktur jalannya,” ujar HCR.
HCR selama ini terus menyerap aspirasi dari masyarakat, baik melalui reses maupun turun langsung ke lapangan.
“Kebanyakan aspirasi masyarakat itu menginginkan peningkatan bidang pertanian, peternakan, jalan lingkungan dan jalan utama,” ujar tokoh kelahiran Tasikmalaya, 20 Oktober 1954 ini.
Aspirasi dan kebutuhan masyarakat itu kemudian HCR tampung. Dia mendorong, apa yang diaspirasikan dan dibutuhkan masyarakat tersebut ke DPRD. Adapun untuk merealisasikannya, tentunya melihat anggaran dan prioritas pembangunan.
“Intinya pembangunan selama masih untuk masyarakat terus saya dorong khususnya dapil II,” kata tokoh senior Tasikmalaya ini.
Saat ini, HCR pun tengah fokus mendorong penataan dan pengelolaan sampah di wilayah utara Kabupaten Tasikmalaya, mulai dari penyediaan tempat pembungan sampah sementara (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA). “Itu sangat dibutuhkan apalagi bagian utara sudah krodit dalam permasalahan sampah ini,” ujar HCR menjelaskan.
Selama ini, TPS dan TPA belum tersedia di wilayah utara, karena itu masyarakat menjadi membuang sampah sembarangan.
“Kebanyakan ke aliran sungai membuang sampahnya, makanya saya mendorong wilayah (Tasikmalaya) utara ini memiliki tempat pembuangan akhir, karena tidak mungkin kalau membuang sampah dari Tasik utara ke Cioray, Kecamatan Mangunreja, itu juga menjadi fokus dorongan saya,” kata tokoh senior Tasikmalaya ini. (ujg) (sumber-Radartasik.id)