SET.DPRD – Wida Otiva, anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya terus berjuang merealisasikan usulan atau aspirasi masyarakat untuk pembangunan jalan dan peningkatan pelayanan dasar.
“Bahkan motivasi sejak dulu yakni terus memperjuangkan khususnya Dapil saya sendiri yakni Dapil VII, seperti Kecamatan Puspahiang dan kecamatan lainnya yang termasuk Dapil VII,” ujar legislator DPRD Kabupaten Tasikmalaya dari Partai Gerindra ini.
Sampai saat ini, kata Wida, di Dapil VII, khususnya Kecamatan Puspahiang, Desa Sukasari, akses jalan ke Desa Mandalasari belum mendapatkan hotmix. “Makanya infrastruktur itu menjadi fokus dan perhatian saya yang terus saat ini kita dorong,” kata Politisi Partai Gerindra ini.
Sampai saat ini, rusaknya infrastruktur jalan tersebut sempat menjadi guyonan masyarakat bahwa infrastruktur jalan masih saja rusak, padahal sudah berada di alam kemerdekaan. “Tetapi alhamdulillah saat ini sudah ada respons. Pada tahun 2021, akses jalan tersebut sudah menjadi prioritas utama perbaikan infrastruktur jalan. Itu saat ini tengah adanya proses di dinasnya,” ujar legislator perempuan ini.
Wida, yang bertugas di Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya, pun terus bekerja agar pelayanan dasar kepada masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan dan sosial mendapatkan perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya agar maksimal. “Itu terus kami dorong agar lebih optimal,” ujarnya.
Tokoh perempuan Tasikmalaya kelahiran 23 Juni 1979 ini juga mendorong pengoptimalan fasilitas kesehatan miliki pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Misalnya, fasilitas kesehatan tidak membedakan pelayanan antara masyarakat miskin dan kaya.
“Termasuk masyarakat yang menggunakan kartu KIS dari pemerintah dan BPJS perseorangan, dan pelayanan itu saat ini salah satu kelurahan dari masyarakat dan menjadi aspirasi,” ujarnya.
“Kami dorong khususnya rumah sakit pemerintah baik RS SMC maupun puskesmas mengoptimalkan kembali pelayanan kepada masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan,” kata dia.
Di bidang pendidikan, dia mendorong pengoptimalan pembelajaran di masa pandemi.
Termasuk pembelajaran tatap muka terbatas yang dilaksanakan di Kabupaten Tasikmalaya. Pembelajaran tatap muka terbatas, kata dia, prosesnya masih bergantian: ada yang melaksanakan tatap muka, namun ada juga yang masih daring.
“Nah yang daring ini juga saya dorong lebih optimal, meskipun masyarakat berkeinginan seluruh siswa melaksanakan pembelajaran tatap muka seluruhnya, untuk yang daring harus disediakan fasilitasnya agar pembelajaran lebih optimal,” ujarnya.
Wida berharap, segala upaya merealisasikan aspirasi masyarakat bisa meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, pendidikan dan sosial di Kabupaten Tasikmalaya.
“Mudah-mudahan saja segala upaya kami di DPRD ini bisa meningkatkan segala aspek yang dibutuhkan oleh masyarakat Kabupaten Tasikmalaya,” ujarnya berharap. (ujg) (sumber-Radartasik.id)