SET.DPRD-Menjalankan hobi bisa sekalian bercengkrama dengan masyarakat. Menyerap dan memantau kebutuhan masyarakat. Itu yang dilakukan H Hidayat Muslim, legislator dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
Di waktu senggang, Hidayat Muslim masih memantau kebutuhan masyarakat Tasikmalaya. Terutama di pelosok. Sembari menjalankan hobinya adventure dan off road, dia mendatangi pinggiran-pinggiran Kabupaten Tasikmalaya. Hobinya itu sudah dilaksanakannya sebelum dia menjadi anggota DPRD.
“Naik motor trail dan off-road itu biasa saya lakukan ketika ada waktu luang dari tugas sebagai anggota DPRD,” kata Ujang Muslim, begitu sapaan akrabnya.
Baginya adventure dan off road, tak sekadar hobi. Namun memiliki filosofi. Salah satunya menjalin kekompakan dan kebersamaan tim.
“Filosofinya beginilah, hidup itu penuh dengan tantangan, tetapi harus dihadapi dengan kesabaran. Dalam off-road itu ada aplikasi ke arah sana,” kata dia menjelaskan.
Off-road mengajarkannya kerja keras melewati jalan rute atau tantangan alam. Begitupun kehidupan. Harus bekerja keras untuk mencapai tujuan.
“Kita juga tidak boleh terlalu berambisi dalam off-road, begitu juga dalam kehidupan yang harus menjalani secara bertahap. Termasuk harus terus berdoa sehingga perjalanan ini bisa selamat,” kata Hidayat Muslim.

Hidayat Muslim telah menjelajahi daerah-daerah pinggiran Kabupaten Tasikmalaya. “Selain untuk olahraga juga sebagai wadah promosi wisata Kabupaten Tasikmalaya, yang memiliki banyak tempat wisata,” ujarnya.
Saat mendatangi pelosok Kabupaten Tasikmalaya, Hidayat Muslim, juga memastikan kebutuhan masyarakat di daerah tersebut. Hasil serapan keinginan masyarakat itu dia realisasikan atau dijelaskan di Gedung DPRD.
“Kita tahu realita masyarakat di kabupaten Tasikmalaya, apa yang dibutuhkan khususnya masyarakat yang berada di pelosok karena kita sampai ke ujung Kabupaten Tasikmalaya,” ujarnya.
“Seperti ada pertanian yang makmur tetapi akses jalannya jelek, makanya itu kami perjuangkan agar menjadi prioritas pembangunan jalan untuk meningkatkan akses jalan. Itu kan realitas saat ini di Kabupaten Tasikmalaya,” kata Hidayat Muslim.
Dia menyontohkan salah satu daerah di Kabupaten Tasikmalaya, tepatnya Desa Nagrog, Kecamatan Cipatujah. Setiap satu minggu mampu menghasilkan gula merah antara 1 kuintal sampai 2 kuintal. Tetapi bila turun hujan, penghasilan masyarakat hilang, karena tidak bisa memasarkan. Itu akibat akses jalan yang rusak.
“Makanya akses jalan itu harus kita perjuangkan dan tanpa adanya adventure ini kita tidak mengetahui realita atau kesulitan masyarakat di pelosok,” ujarnya menjelaskan. (ujg) (sumber-Radartasik.id)