Peringatan Hari Jadi Kabupaten Tasikmalaya jangan sekadar menjadi seremoni rutin. Harus
ditindaklanjuti dengan adanya keseriusan pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dalam
melakukan pembangunan.
“Jangan hanya jadi ritual semata. Kita diingatkan bahwa masyarakat Kabupaten Tasikmalaya
harus berdaya seperti apa yang diinginkan oleh leluhur kita. Bahwa masyarakat itu harus
sejahtera,” tutur Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Ruhimat.
Menurutnya, hari jadi diperingati dengan maksud agar pembangunan yang dilakukan tidak
melenceng dari cita-cita yang diharapkan. Harus menjadi momen kebangkitan. Tidak
mungkin para pendiri terdahulu mendirikan Kabupaten Tasikmalaya tanpa memiliki tujuan
dan cita-cita.
“Apa cita-citanya? Yaitu menjadikan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin. Artinya,
kesejahteraan masyarakat itu tidak tergantung kepada bantuan daerah lain. Daerah kita itu
agraris, lahan kita luas. Tanahnya subur-subur, sumber daya airnya melimpah,” bebernya.
Karenanya, pemerintah daerah harus merenung kembali untuk memaksimalkan potensi yang
dimiliki. “Banyak potensi yang belum dimanfaatkan, ini berkaitan dengan perencanaan yang
tidak kompherensif. Dulu, teknologi belum secanggih ini bisa sejahtera, kenapa sekarang
tidak bisa mencapainya? Orang tua kita terdahulu bisa memanfaatkan potensi yang ada,”
bebernya.
Ia menegaskan, pembangunan yang dilakukan selama ini tidak berdasar pada potensi yang
ada, sehingga rencana pembangunan ini bersifat parsial. Tidak saling berkaitan satu sama
lainnya. Bahkan, ada pembangunan yang dilakukan di luar Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah. “Di samping tidak serius, pemerintahan kita tidak mampu untuk
melakukannya. Jangankan untuk semangat, hasratnya saja tidak ada,” tandasnya.
Persoalan lain terkait penempatan kerja pejabat di lingkungan pemerintah yang tidak sesuai
dengan ketentuan. Tidak melihat sisi profesional dan proporsional pegawai. Terkesan asal-
asalan dalam menempatkannya.
“Banyak pejabat yang tidak sesuai dengan latar belakang keahlian. Walaupun ada yang benar
sesuai dengan ahlinya, tidak lama kemudian sudah dirotasi dan dipromosikan lagi. Saya
berharap di kepemimpinan yang baru nanti akan mengalami perbaikan-perbaikan. Kita butuh
pemimpin yang cerdas, disiplin, konsisten,” papar Ruhimat. ***